Rabu, 23 Desember 2015

Tim Penyambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Peresmian Gedung SMA Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Pada akhir tahun 2014, masyrakat Sekolah Indonesia Kota Kinabalu berbahagia karena Gedung SMA Sekolah Indonesia Kota Kinabalu diresmikan oleh Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sebuah kehormatan tersendiri bagi saya karena berkesempatan untuk menjadi seksi acara yang memiliki tugas utama untuk membuat konsep peresmiang gedung SMA oleh Mendikbud. Sejumlah acara kami susun agar persemian gedung SMA SIKK ini berlangsung dengan baik dan menjadi kenangan tersendiri bagi seluruh hadirin yang turut serta pada acara tersebut.
Penyambutan Mendikbud diawali oleh pagar ayu dan pagar bagus siswa-siswa SIKK yang diiringi oleh alunan musik rakyat Indonesia. Mendikbud disuguhi beberapa pertunjukkan seni oleh para siswa SIKK, diantaranya Tari Reog Ponorogo yang menyabet Gold Medal pada Sabah International Folklore Festival 2015, dan  Mars dan Hymne SIKK oleh tim paduan suara SIKK. Mendikud juga diberi kenang-kenangan berupa sketsa wajah Mendikbud hasil karya Raharuddin yang merupakan siswa SMA SIKK. 
Telekonferensi tak lup untuk dihadirkan dalam acara kal ini agar, Mendikbud dapat berkomunikasi langsung dengan para siswa  Community Learnin Center yang berada di daerah Tawau sehingga aspirasi-aspirasi mereka dapat langsung tersampaikan.
Acara lain dalam rangkaian peresmian gedung kali ini adalah pembukaan tirai nama gedung sebagai simbolik bahwa gedung ini telah dapat digunakan oleh masyarakat SIKK. Pembukaan tirai dilanjutkan dengan peninjauan gedung dan penanaman pohon oleh Mendikbud di sekitar gedung SMA.

Ketua Panitia Tutup Tirai Tahun Pelajaran 2014-2015 Menggali Potensi Membingkai Prestasi

Rahmadi Diliawan selaku ketua panitia menyatakan bahwa acara ini merupakan sebuah hajat untuk semua masyarakat SIKK untuk melihat sejuta potensi yang dimiliki oleh para peserta didik SIKK. “Kesempatan ini adalah langka, kita bisa berkumpul semua untuk melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak kita.” ungkapnya. Beliau juga memaparkan bahwa acara ini adalah upaya untuk menggali potensi anak, hampir semua aspek dalam acara ini mulai dari spanduk, dekorasi, pembagian konsumsi, pembawa acara, pengisi acara melibatkan para siswa. Selain untuk menggali potensi, acara ini juga diadakan untuk membingkai prestasi yang telah diraih siswa selama tahun pelajaran 2013/2014. “Pada acara kali ini kami akan memberikan penghargaan khusus pada seluruh siswa terkait sikap mereka, kategori penghargaan tersebut meliputi Peduli Sesama, Peduli Lingkungan, Kesopanan, Kerapihan, dan Kedisiplinan. Selain itu, atas dasar sadar bahwa potensi anak beraneka ragam, maka pada acara kali ini kami akan memberikan penghargaan terbaik untuk setiap mata pelajaran dan untuk setiap kelas.” paparnya

Pembina Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Ujian Nasional SMP 2014

Pada tahun pelajaran 2013-2014, Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) mempercayai saya untuk mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI, VIII, dan IX. Salah satu konsekuensi dari kepercayaan mengajar di kelas IX adalah bertanggung jawab untuk meluluskan para siswa dalan Ujian Nasional.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran UN. Hal ini menjadi sebuah beban tersendiri, karena keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas UN sangat menentukan dalam kelulusan siswa.
Tetik Atikah (Wakasek Kurikulum) dalam usahanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional dengan target kelulusan 100%, mengadakan dua program besar yaitu 1) sesi pengayaan mata pelajaran UN setiap hari setelah pulang sekolah, dan 2) Kemah Motivasi dengan tema “100% Berani Hadapi UN”.
Alhamdulillah, sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan pembina pengayaan UN mata pelajaran bahasa Indonesia, saya turut bahagia karena berhasil mengantarkan siswa-siswa SIKK untuk kembali meraih torehan lululs 100%. Kebahagiaan betambah karena berhasil mengantarkan Elin Bernadus sebagai siswa yang mendapatkan nilai Bahasa Indonesia tertinggi se-Sabah, dengan capaian nilai 9,80. 

Mendampingi SIKK meraih Juara Umum APKRES SILN di Palembang

Pada Malam Anugerah APKRES SILN di Hotel Swarna Dwipa Palembang, diumumkan bahwa siswa-siswi SIKK mampu membawa pulang 3 emas dan 1 perunggu. Siswa SIKK yang dinyatakan menjadi yang terbaik (Juara I) adalah Nirwana untuk kategori Menyanyi SD, Maria Aviana untuk kategori Menyanyi SMP, dan Agustinus untuk kategori Pidato SD, serta memperoleh Juara III untuk lomba kategori Tari Kelompok SMP atas nama Misael, Adam, dan Aswan. Dengan perolehan medali tersebut, SIKK dinobatkan sebagai Juara Umum pada APKRES SILN Palembang 2014.

Dadang Hermawan selaku Kepala SIKK mengatakan bahwa perhatian pemerintah Indonesia yang begitu luar biasa pada anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Sabah-Malaysia dengan mendirikan gedung untuk SIKK sudah semestinya diiringi dengan karya-karya dan prestasi-prestasi yang luar biasa.
"Kami berterima kasih pada Kemdikbud dan Kemlu yang telah memberi dan memfasilitasi kami dengan gedung beserta sarana sekolah  dan prasarana yang luar biasa, kami masyarakat SIKK menggelorakan tema Semangat Baru Menjadi Nomor Satu sebagai pacuan semangat untuk berkarya, Alhamdulillah kita dapat mewujudkannya di ajang APKRES SILN ini," katanya.
Pemenang Juara I ajang APKRES SILN ini akan bertanding pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional atau yang lebih dikenal dengan FLS2N. Kontingen Menyanyi SD, Menyanyi SMP, dan Pidato SD SIKK akan bertanding di Semarang menghadapi perwakilan dari 34 Provinsi lain di Indonesia.

Pelatih Menyanyi APKRES Sekolah Indonesia Luar Negeri 2014 di Palembang

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) sebagai salah satu sekolah Indonesia di luar negeri berkesempatan untuk mengikuti sebuah ajang multi lomba untuk berlomba dan berkompetisi dengan sekolah Indonesia lain di luar negri.
Ajang yang bertajuk Apresiasi Kreasi Sekolah Indonesia Luar Negeri (APKRES SILN) 2014 ini mempertemukan 13 sekolah Indonesia di luar negeri; 1) Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (Malaysia), 2) Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (Malaysia), 3) Sekolah Indonesia Singapura, 4) Sekolah Indonesia Davao (Filipina), 5) Sekolah Indonesia Yangon (Myanmar), Sekolah Indonesia Moskow (Rusia). Sekolah Indonesia Riyadh (Arab Saudi), Sekolah Indonesia Jeddah (Arab Saudi), Sekolah Indonesia Mekah (Arab Saudi), Sekolah Indonesia Kairo (Mesir), Sekolah Republik Indonesia Tokyo (Jepang),  Sekolah Indonesia Wassenaar (Belanda), dan Sekolah Indonesia Bangkok (Thailand),
APKRES SILN pada tahun 2014 ini diselenggarakan di Palembang, 13 sekolah Indonesia luar negeri berkumpul di Hotel Swarna Dipa. SIKK mempercayakan saya sebagai pembina dan pelatih kontingen menyanyi tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diwakili oleh Nirwana Binti David Rahman.

Alhamdulillah, pada lomba kali ini, Nirwana mampu menyumbangkan satu medali emas untuk SIKK. Medali emas lain disumbangkan oleh Agustinus (Pidato SD) dan Maria Aviana (Menyanyi SMP). 

Menjadi Narasumber Workshop Pembinaan Guru Bina dan Guru Pamong Learning Center SMP Terbuka di Luar Negeri 2013

Selalu ada pengalaman pertama dalam hidup kita, karena tanpa pengalaman baru seorang manusia dapat dikatakan jalan di tempat alias tidak berkembang. Alhamdulillah, selama bertugas di Sabah banyak sekali pengalaman baru yang datang pada hidup saya. Sangat perlu diyukuri karena dibalik “ketegangan” ketika menghadapi pengalaman baru itu terdapat  jutaan pelajaran yang bisa saya ambil.
Pengalaman berikut bukan sembarang pengalaman, karena saya dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) untuk menjadi narasumber pada acara Workshop Pembinaan Guru Bina dan Guru Pamong Learning Center SMP Terbuka di Luar Negeri, sebuah acara lokakarya tingkat Provinsi. Workshop ini dihadiri oleh 22 Community Learning Center (CLC) dari seluruh Sabah serta satu CLC dari Sarawak dan 1 CLC dari Fillipina.
Dalam lokakarya kali ini saya berkesempatan untuk menimba ilmu bersama seorang guru yang telah berpengalaman dalam membina materi-materi UN di sebagian besar wilayah Indonesia, beliau bernama Ibu Edy Warsih. Sungguh sebuah kesempatan yang amat berharga dapat berjumpa dan bekerja sama dengan beliau.

Pembawa Acara Pembukaan Workshop Pembinaan Guru Bina dan Guru Pamong Learning Center SMP Terbuka di Luar Negeri 2013

Kesempatan selalu datang dengan berbagai macam jalan dan cara, oleh karena itu kita selaku pelaku kehidupan harus dengan sadar menangkap berbagai macam peluang itu. “Berani” itu sebuah kata yang harus selalu tertanam pada diri ketika saya meghadapi hal-hal baru, menjadi pembawa acara bukanlah sebuah hal baru bagi saya, tetapi menjadi pembawa acara dengan tamu undangan sejumlah pejabat  merupakan sebuah hal baru bagi saya.

Workshop yang berlokasi di Sabah Oriental Hotel ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktur Pembinaan SMP Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Konsul RI Davao, Konsul RI Kuching, Kepala Kanselerai KJRI Kota Kinabalu, Fungsi Sosial Budaya KJRI Kota Kinabalu, Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, dan Kepala Sekolah Indonesia Davao. Para tamu undangan ini cukup membuat saya gemetar, tetapi itu bukanlah sebuah alasan saya untuk mundur.
Acara pembukaan diisi oleh penyampaian laporan dan beberapa sambutan, dalam kesempatannya memberikan laporan penyelenggaraan workshop, Bapak Didik Suhardi selaku Direktur Pembinaab SMP Kemdikbud memaparkan bahwa workshop kali ini terasa sangat spesial karena bukan hanya karena dihadiri bukan hanya oleh guru bina dan guru pamong dari wilayah Sabah, melainkan juga dihadiri oleh guru bina dan guru pamong dari wilayah Sarawak (Malaysia) dan Davao (Filipina). Beliau juga mengatakan niat Kemdikbud untuk mengembangkan Community Learning Center (CLC) di wilayah Sarawak dan Davao.

Seksi Lomba dan Juri Lomba Menyanyi APKRES SMPT se-Sabah

Setiap kegiatan pasti memiliki tantangan dan kesulitan masing-masing, termasuk dalam menjadi seksi lomba dan juri lomba menyanyi. Hal yang penting untuk dperhatikan ketika mejadi seksi lomba menyanyi adalah pemilihan lagu yang tepat digunakan pada saat lomba. Bagi saya, pemilihan lagu merupakan hal yang sangat menentukan bagi kualitas perlombaan yang akan berlangsung. 
Saya memilih lagu untuk lomba berdasarkan pertimbangan 1) tema kegiatan, 2) usia peserta, dan 3) sasaran yang ingin dicapai. Untuk pertimbangan pertama saya memutuskan lagu Indonesia Jaya karya Chaken M. Chaken sebagai lagu wajib karena tema kegiatan pada APKRES 2013 kali ini adalah Berprestasi untuk Negeri.
Di dalam lagu Indonesia Jaya kita dapat temukan kata-kata semangat seperti “… Kobarkanlah dalam dada semangat jiwa Pancasila…”, kata tersebut menurut saya cocok untuk menanamkan semangat ke-Indonesiaan pada siswa-siswa Indonesia di tanah Sabah. Semangat ke-Indonesiaan yang ada semoga menjadikan mereka berkeinginan kembali ke Indonesia untuk mengabdi pada negerinya. 

Seksi Lomba dan Juri Lomba Pidato APKRES SMPT se-Sabah

Lomba pidato merupakan salah satu lomba yang memiliki kesulitan tersendiri pada setiap penyelenggaraan APKRES, termasuk pada penyelenggaraan APKRES 2013 kali ini. Kesulitan adalah karena hampir semua peserta adalah anak-anak Indonesia yang tidak tinggal di negerinya sendiri, melainkan tinggal di negeri rantau. Oleh karena itu kendala bahasa merupakan salah satu kendala yang harus ditaklukkan demi peraihan hasil terbaik.
Hampir seluruh kontingen lommba pidato APKRES 2013 adalah anak-anak Indonesia yang belum pernah menginjakkan kaki di tanah air Indonesia. Jika mendengar mereka berbahasa maka akan jelas terasa bahwa dialek mereka kental dengan bahasa Melayu daerah Sabah.

Oleh karena itu saya beserta rekan juri lain; Haris Suarna dan Fachrizal Yoga Pamungkas menitikberatkan penilaian pada pemilihan kata dan kefasihan pengucapan, selain juga melakukan penilaian pada intonasi dan ekspresi.
Sebagai seksi lomba pidato pada lomba APKRES 2013 kali ini saya mencantumkan satu tema baru yaitu “Jujur dan Sikap Ksatria”, alasan saya mencantumkan tema ini adalah karena semakin banyak orang yang mengambil segala macam cara untuk mencapai tujuan mereka, mereka semakin tidak peduli apakah cara tersebut adalah cara yang baik atau sebaliknya. Dengan mencantumkan tema ini saya berharap siswa-siswa Indonesia di Sabah ini dapat mengingat kembali tentang arti kejujuran.
Tidak ada kendala berarti dalam penyelenggaraan lomba pidato APKRES 2013 kali ini, hanya saja berlangsung sedikit lebih lama dikarenakan kami menunggu beberapa kontingen yang masih bertanding di cabang lain seperti Peraturan Baris-Berbaris dan Takraw.

Seksi Acara Pembukaan APKRES 2013

Sekitar satu bulan sebelum penyelenggaraan APKRES 2013, kepala sekolah mempercayai saya untuk membuat konsep untuk pembukan APKRES 2013. Ketika mendapat kepercayaan itu, saya berinisiatif untuk memasukkan beberapa mata acara yang “pas” untuk disajikan. Pertama saya akan memasukkan Tari Hyang Purnama dengan alasan tari ini telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pelancongan Sabah pada Sabah International Folklore Festival 2103, dengan menampilkan ini, saya berharap seluruh siswa di Sabah yang hadir pada pembukaan APKRES 2013 ini akan memilik contoh para siswa Indonesia di tanah Sabah yang berhasil berprestasi di tingkat internasional, sehingga mereka akan semakin percaya diri untuk bisa mengukir prestasi ke tingkat yang lebih tinggi. 
Untuk bidang kesenian lain, saya berencana menampilkan kesenian yang tidak dilombakan pada APKRES 2013, hal ini dimaksudkan untuk memberi wawasan baru pada para siswa Indonesia di Sabah. Kesenian yang saya pililh adalah Vokal Grup yang dibina oleh Ibu Shelya, dan Angklung yang dibina oleh saya sendiri.

Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) sekaligus ketua panitia kegiatan APKRES 2013 kali berpesan pada saya bahwa pembukaan APKRES ini adalah sebuah hal yang penting, karena akan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan pendidikan di Sabah. Menanggapi hal tersebut, saya menambahkan dua sajian video, yang pertama dimaksudkan untuk mengenalkan kegiatan dan prestasi yang telah dilalui dan dicapai oleh SIKK dan yang kedua dimaksudkan untuk mengingatkan para hadirin tentang APKRES 2012 yang diselenggarakan satu tahun sebelumnya, serta untuk memberi semangat pada peserta APKRES 2013 untuk dengan sportif dan semangat bertanding pada helaran kali ini. Sajian tersebut berupa video keberhasilan siswa pada Sabah International Folklore Festival 2013 dan video siswa Indonesia di tanah Sabah yang telah melanjutkan studi pendidikan jenjang SMA ke Indonesia.

Pelatih Paduan Suara Peringatan HUT RI 2013 di KJRI Kota Kinabalu

Hari peringatan pada tanggal 17 Agustus 2013 berlangsung dengan khidmat, keseriusan paniia dalam menggelar pelaksanaan upacara kali ini terlihat jelas dengan menghadirkan 70 personel pengibar bendera yang juga berasal dari siswa-siswi SIKK.  Pasukan tim pengibar bendera tersebut terbagi dalam tiga kelompok yaitu pasukan 17, pasukan 8, dan pasukan 45.
Tim paduan suara bersiap untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta ketika pelaksanaan upacara, lalu mempersembahkan tiga buah lagu nasional sebagai lagu hiburan yang mengajak seluruh hadirin mengingat kembali pada tanah air Indonesia. Alhamdulillah, tim paduan suara SIKK kali ini bertugas dengan baik dan menambah kekhidmatan keberlangsungan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-68.

Panitia Perlomba Peringatan Kemederkaan Republik Indonesia

Perlombaan-perlombaan olahraga seperti bowling, bulutangkis, dan futsal diselenggarakan secara terbuka dengan melibatkan berbagai lembaga negeri Kota Kinabalu. Hal itu dimaksudkan untuk mempererat hubungan antar warga negara Indonesia dengan para pegawai kerajaan Malaysia.
Dalam acara rangkaian perlombaan ini, saya berkesempatan untuk menjadi panitia perlombaan anak-anak yang diikuti oleh warga negara Indonesia yang berada di sekitar Kota Kinabalu, saya bersama Ines Purbasari mendapat tugas untuk mensukseskan penyelenggaraan lomba makan kerupuk. Sebuah tugas yang menyenangkan karena rasanya seperti kembali ke masa lalu ketika kita asyik bermain bersama dengan teman-teman kita. Meskipun terik matahari menyegat, tapi itu merupakan hari yang menyenangkan meliha kegembiraan anak-anak bermain dengan bersemangat.

Bermain Cello Keroncong pada Malam Kenegaraan Indonesia-Malaysia 2012

Para tamu undangan yang hadir di Malam Kenegaraan Indonesia-Malaysia 2013 dihibur oleh musik keroncong yang dibawakan oleh Orkes Keroncong Tempo Doeloe Pusat Seni Suria asuhan Bapak Suhaimi Maggi. Tuan Yang Terutama Negeri Sabah terlihat begitu tertarik menyaksikan sajian musik keroncong “Sepasang Mata Bola” yang dinyanyikan oleh biduan SIKK; Jeng Sriwati, terlebih lagi ketika lagu hits Sabah yang berjudul “Sayang Kinabalu” disajikan dengan alunan musik keroncong oleh kolaborasi tiga penyanyi dari KJRI Kota Kinabalu dan SIKK; 1) Jeng Sriwati, 2) Kang Mas Sahidin, dan 3) Jeng Biswari. Sebagai acara puncak ada malam ini SIKK menyiapkan sebuah Sendratari bertemakan Roro Jonggrang hasil garapan guru SIKK Bapak Dwi Kristyanto dan seorang Dosen Universiti Malaysia Sabah (UMS); Ibu Sri Ningsih.

Bermain Gitar pada Acara Perpisahan Konjen RI Kota Kinabalu

Selain membimbing para siswa dalam penampilan tari Saman, saya juga berkesmpatan untuk menghibur para hadirin dengan penampilan live music, Pada kesempatan itu saya bekerjasama dengan rekan sesama pengajar di SIKK, yaitu Shelya Regina (Keyboard) dan M. Arif (Cajon).

Bermain musik dan mempersembahkan sebuah pertunjukkan seni merupakan hal yang sering saya lakukan, tapi kesempatan ini bergitu berharga karena saya dapat dapat mempersembahkan sebuah penampilan seni bersama rekan-rekan kerja saya sesama pengajar Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.

Bermain Gamelan di Malam Kenegaraan Indonesia-Malaysia 2013

Berkegiatan seni memang sering diibaratkan dengan pekerjaan bersenang-senang dan hanya bermain-main. Mungkin tak ada yang salah dengan anggapan tersebut, karena salah satu tujuan berkegiatan seni memang  untuk menghibur orang lain. Sehingga pada setiap kesempatan berpenampilan seni seorang penggiat seni harus selalu tampil cerah dan menjaga mood agar selalu dalam kondisi baik ketika memberikan persembahan pada para khalayak.  Alhasil semua orang mengetahui bahwa sang penggiat seni tersebut dalam kondisi prima dan bertenaga, meskipun orang tersebut sedang lelah dan terkuras tenaganya.
Memang awalnya tidak mudah untuk selalu dapat tersenyum dan bersikap tenang ketika sebenarnya kita dalam kondisi yang lelah. Meskipun belum sepenuhnya menguasai jurus pengendalian diri ala artis-artis kelas dunia ataupun jurus pengendalian diri ala pemimpin dunia, tetapi saya telah akrab dengan cara pengendalian diri sejak 9 tahun yang lalu ketika saya bergabung dalam sebuah tim kesenian KABUMI. Di tempat berkesnian tersebut saya belajar agar selalu dapat menjaga mood dan mampu memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.
Dipercaya menjadi pemain gamelan pada acara malam kenegaraan merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya, karena pada acara ini saya berjumpa dengan berbagai penggiat seni yang luar biasa. Pada kesempatan ini tim gamelan diisi oleh guru-guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan staff Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Untuk semakin memantapkan penampilan kesenian pada acara Malam Kenegaraan 2013 ini, KJRI Kota Kinabalu mendatangkan tenaga tambahan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.

Bermain gamelan bukan merupakan hal yang asing bagi saya, karena saya telah mengenal dan memainkan gamelan sejak 9 tahun yang lalu. Telah mengenal gamelan bukan berarti membuat saya dapat dengan mudah memainkan gamelan untuk persembahan kali ini. Pola permainan yang dilatihkan sangat berbeda dengan gamelan saya pelajari semenjak di kampus, karena gending yang dipelajari untuk penampilan kali ini adalah gending yang berasal dari Jawa Tengah, sedangkan gending yang saya pelajari selama ini adalah gending yang berasal dari Jawa Barat.
Kondisi tersebut membuat saya harus memberiperhatian lebih pada tugas bermain gamelan karena tentunya saya harus lebih mengakrabkan diri dengan pola bermain gending Jawa Tengah. Kendala lain bagi saya dan beberapa rekan lain aadalah tidak akrab dengan lagu-lagu yang dibawakan untuk mengiringi dramatari Ramashinta, dengan keadaan yang demikian Mas Dimas (pelatih gamelan dari KBRI Kuala Lumpur) memberikan lembaran kertas notasi gamelan pada saya dan rekan-rekan lain.
Waditra yang menjadi tanggung jawab saya pada acara Malam Kenegaraan kali ini adalah Demung. Posisi saya pada tim gamelan kali ini cukup vital, karena sebagai pemegang melodi utama yang berfungsi untuk memimpin nada bagi waditra lainnya. Alat yang bernama Demung ini menjadi saksi bagaimana saya berusaha dengan optimal untuk memberikan yang terbaik pada acara kali ini.
Pada acara pelaksanaan Malam Kenegaraan 2013, saya yang juga bertugas sebagai pemain musik lagu-lagu nasional harus langsung bersiap sedia untuk memainkan iringan musik gamelan beberapa saat sebelum Tuanku Yang Terutama (TYT) Negeri Sabah dan untuk mengiringi dramatari Ramashinta. Jujur, saya tidak melakansanakan tugas dengan baik ketika memberikan sajian musik gamelan bersama rekan-rekan saya lainnya. Saya salah memainkan nada pada saat pembukaan gamelan, yang membuat musik gamelan sempat kosong untuk beberapa saat. Baru kemudian sekitar beberapa menit selanjutnya saya mampu masuk untuk ikut mengiringi persembahan dramatari. Alhamdulillah, kesalahan tersebut tidak terjadi lagi pada babak-babak dramatari selanjutnya.
Sekitar 1 jam dramatari berlangsung dengan memikat para tamu undangan yang hadir. Bagi saya  dramatari kali ini adalah dramatari yang luar biasa, karena sebagian besar penari dan pemain musiknya adalah orang yang baru pertama kali menyajikan sebuah tampilan dramatari. Terlebih lagi siswa-siswa SIKK yang sebagian besar lahir di tanah Sabah, mereka pun baru mengetahui tentang dramatari Ramashnta. Namun, berkat latihan yang terus-menerus tanpa mengenal lelah, kami dapat membawakan sebuah pagelaran dramatari Ramashinta dengan baik dengan mendapat banyak sambutan baik dari seluruh undangan yang memenuhi Main Ballroom Sutera Harbour pada hari itu. Alhamdulillah.

Bermain Keyboard di Malam Kenegaraan Indonesia-Malaysia 2013

Dalam persembahan lagu-lagu nasional, saya berkesempatan untuk bekerja sama dengan seorang guru SIKK; Sheya Regina yang belum lama bergabung menjadi guru SIKK. Meskipun baru, ia dengan cepat beradaptasi untuk memberikan sumbangsih pada SIKK. Perannya sebagai guru seni musik sangat diperlukan oleh SIKK yang selalu menjadikan kesenian sebagai prioritas dalam menjalin hubungan dengan masyarakat luar (Peran SIKK sebagai pusat budaya Indonesia).
Selain bersama Shelya, saya juga mendapatkan bantuan tenaga dari Shamril seorang pemain musik dari Lembaga Kebudayaan Sabah. Shamril ini merupakan seorang pemain gitar yang berpengalaman mewakili Sabah untuk mempromosikan dan menaikkan nama Sabah. Kehadirannya sangat membantu saya dalam memainkan keyboard, karena permainan gitarnya dapat mengisi melodi utama yang memang menjadi kelemahan saya dalam bermain keyboard.

Jujur, persiapan persembahan lagu-lagu nasional pada acara Malam Kenagaraan kali ini membuat tegang, karena ini merupakan pengalaman pertama saya bermain keyboard di acara setingkat kenegaraan (jika pada waktu sebelumnya saya pernah bermain sebagai pemain gitar dan cello dan dengan formasi fullband).
Sekitar pukul 18.00 di Sutera Harbour, kami bertiga serta para pengisi acara lain bersiap-siap untuk mempersembahkan yang terbaik pada Malam Kenegaraan kali ini.. Acara diawali dan diakhiri oleh persembahan musik lagu-lagu nasional. Sekitar pukul 7 malam kami sudah standby  pada posisi kami masing-masing. Alhamdulillah  pada acara malam kali ini kami juga dibantu oleh Ibu Biswari; salah seorang staff Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Beliau ikut menemani Shelya menanyikan lagu-lagu nasional. Durasi waktu tampil kami sekitar 45 menit di awal acara dan 45 menit di akhir  acara.
Ada beberapa hal lucu yang kami lakukan ketika tampil pada malam itu, kami (saya, Shelya, Shamril, Biswari) yang memang baru sebentar berlatih bersama belum dapat dikatakan kompak sebagai sebuah tim. Sehingga kami belum mempunyai koleksi lagu yang banyak. Alhasil, kami beberapa kali memainkan lagu yang sama dengan versi yang berbeda, Alhamdulillah cara kami membawakan beberapa buah lagu dengan versi yang berbeda ini dapat diterima oleh seluruh pengunjung yang hadir. Hal lucu lain adalah ketika persembahan sendraari Ramashinta berjalan lebih singkat dari estimasi waktu yang diperkirakan. Oleh karena itu durasi persembahan lagu-lagu nasional pada akhir acara menjadi bertambah, dengan persiapan lagu yang tidak banyak, maka pada saat itu kami on the spot mencari lagu melalui telepon selular melalui google. Alhamdulillah, persembahan dapat berjalan dengan lancar walaupun beberapa lagu belum sempat untuk dilatihkan sebelumnya.

JUARA 1 LOMBA MUSIK RAKYAT INTERNASIONAL

Malaysia, Kemendikbud --- Para siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) kembali mengukir prestasi membanggakan di tanah Malaysia. Setelah beberapa bulan sebelumnya meraih medali emas pada Sabah International Folklore Festival 2014 kategori tari, kini giliran anak-anak SIKK unjuk gigi pada bidang musik dalam ajang International Cultural Carnival 2014 yang diadakan Sekolah Kebangsaan (SK) Sri Gaya Sekolah Berprestasi Tinggi pada 2-5 November 2014.
Ajang yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, Radio Televisi Malaysia, dan Lembaga Kebudayaan Sabah ini melibatkan tujuh sekolah dari berbagai daerah, yaitu SK Sri Gaya (Sabah), SK Convent Kota (Perak), SK Minden Height (Pulau Pinang), SK Tengku Ampuan Intan (Terengganu), SK Ulu Lubai (Sarawak), SK Zainab 2 (Kelantan), dan SIKK.
Para siswa SIKK yang mewakili Indonesia membawakan sebuah lagu rakyat asal Papua berjudul Yamko Rambe Yamko. Mereka adalah Muhammad Khairul Bin Haruna, Jaswan Bin Bahar, Agustinus, Fauzan Hafiz, dan Alfian Subano.  Mereka mengaku sangat senang dapat turut serta dalam ajang ini dan tidak menyangka dinobatkan sebagai juara pertama. Penampilan mereka mendapat sambutan yang meriah dari seluruh hadirin yang memenuhi ruang Auditorium Sabah Trade Center, lokasi penyelenggaraan lomba prestisius itu.
Di bawah arahan Rahmadi Diliawan dan Shelya Regina selaku pembina kontingen, para siswa SIKK menyajikan sebuah penampilan menarik dengan memadukan alat musik angklung, ukulele keroncong, pianika, dan jimbe. Angklung dan ukulele keroncong sengaja dipilih karena memiliki kekhasan musik rakyat yang sangat kental. Penggabungan dua alat musik itu dengan berbagai alat musik lain merupakan senjata utama kontingen Indonesia.

Kepala SIKK, Dadang Hermawan mengatakan kemenangan ini dipersembahkan untuk anak-anak Indonesia di Sabah. Ia mengimbau mereka untuk terus menggeluti kesenian khas Indonesia. “Kemenangan anak-anak Indonesia di ajang International Cultural Carnival merupakan sebuah bukti bahwa kesenian rakyat Indonesia memiliki nilai yang sangat berharga dan penting untuk terus digeluti dan dikembangkan oleh generasi muda,” ungkapnya.

SEBAGAI MUSIK LATAR DETIK-DETIK PERESMIAN GEDUNG SIKK


Pada hari yang sama, saya juga berkesempatan untuk memeriahkan acara peresmian gedung Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, beberapa setelah Bapak Mohammad Nuh beserta para undangan VIP lain menekan tombol sirine, hadirlah music angklung dengan lagu tema Menggapai Bintang yang diciptakan oleh rekan kerja saya Bapak Dwi Kristiyanto. Lagu Menggapai Bintang ini sengaja ia ciptakan untuk acara ini dan untuk tema lagu SIKK dalam satu tahun ke depan.
Penyanyi Menggapai Bintang pada kesempatan kali ini adalah Nika Ardilla, seorang penyanyi yang telah berhasil menempati posisi teratas pada lomba APKRES 2013 yang lalu. Keberhasilannya dalam APKRES 2013 tersebut telah membuat SIKK memberi kesempatan padanya untuk bersekolah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Nika tidak sediri, ia ditemani oleh Felicity, Vivian, dan Ifmiaty sebagai backing vocal. Para penyanyi tersebut dilatih oleh rekan kerja saya yang bernama Shelya Regina Widya Rahman.

PAGER AYU DAN PAGER BAGUS BERANGKLUNG MENYAMBUT MENDIKBUD


Sekitar pukul 08.30 Mendikbud tiba di lokasi beserta Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Malaysia; Herman Prayitno, dan Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Kota Kinabalu; Soepeno Sahid. Kedatangan beliau juga ditemani oleh sejumlah direktur dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan para Homestaff serta localstaff dari KJRI Kota Kinabalu, turut hadir pula Pengarah (direktur-ind) Jabatan Pendidikan Negeri Sabah; Bapak Achmad Sobari.
Para rombongan kehormatan disambut dengan alunan musik angklung, para siswa SIKK yang berdiri di samping kiri dan kanan jalan laiknya pager bagus dan pager ayu juga memegang alat musik angklung dan memainkan lagu berjudul “Merah Putih” secara instrumental. Dua siswi cantik SIKK mengalungkan bunga pada Mendikbud dan memberikan karangan bunga pada Ibu Mohammad Nuh.
Mempersiapkan pemain angklung sebagai “pager bagus” dan “pager ayu” merupakan sebuah hal yang tidak disengaja. Pada awalnya tim panitia SIKK kebingungan memikirkan persembahan yang akan ditampilkan untuk menyambut Bapak Menteri Pendidikan danKebudayaan dari mobil menuju tempat penerima tamu. Dalam acara-acara seremonial biasanya disediakan pager ayu dan pager bagus, tapi untuk acara yang prestisius kali ini panitia menginginkan sesuatu yang berbeda.
Pada awalnya, tim panitia menginginkan ada tarian untuk menyambut tamu ketika Bapak Mohammad Nuh turun dari mobil, tetapi karena kekurangsiapan penari, maka tercetuslah ide dari salah seorang guru SIKK ang bernama Gustin, bahwa tim angklung dapat menjadi pengganti pager ayu dan pager bagus, “Malah lebih meriah” begitu ungkapnya. Setelah melalui berbagai pertimbangan dari rekan panitia yang lain, maka diputuskan lah tim angklung sebagai pager ayu dan pager bagus yang hidup. Daya katakana hidup, karena pager bagus dan ayu kali ini bukan hanya tersenyum melainkan memainkan sebuah musik sambutan untuk para undangan yang terhormat.
Alhamdulillah, pager bagus dan pager ayu dengn konsep angklung ini mendapatkan acungan jempol dari Bapak Mohammad Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

TAMPIL DALAM PENYAMBUTAN TIM ASESOR AKREDITASI DI SIKK

Bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda, pada tanggal 28 Oktober 2013 tim asesor BAN-SM yakni Prof. Dr. Salfen Hasri, M.Pd., Dr. Usman Radiana, M.Pd., Yenita, S.Pd., M.Si. datang mengunjungi SIKK. Pada hari pertama sebelum tim melakukan pemeriksaan terdapat acara penyambutan yang dilangsungkan di Aula SIKK. Terdapat tiga sajian kesenian yang disuguhkan pada saat itu, yaitu 1) Angklung, 2) Paduan Suara, 3)Pencak Silat, dan 4) Tari Asmrandana.

Dalam sambutannya, Dadang Hermawan selaku Kepala Sekolah mengucapkan banyak terima kasih pada tim asesor BAN-SM yang telah meluangkan waktu dan menempuh jarak yang tidak dekat untuk mengunjungi SIKK, beliau juga mengungkapkan permohonan maaf karena  tidak dapat menyambut rombongan di tempat yang nyaman dan layak karena seperti diketahui bersama SIKK masih menyewa kompleks pertokoan Alamesra sebagai tempat pembelajaran alias belum memiliki tempat yang permanen.
Dalam sambutan balasannya, Kepala tim asesor yang biasa disebut dengan Prof. Salfen mengungkapkan sangat berbahagia dapat melihat secara langsung perjuangan pelaksanaan pelayanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Sabah, beliau mengaku terharu melihat perjuangan guru dan anak-anak Indonesia di sini hingga mampu berprestasi dalam berbagai macam bidang. Beliau mengatakan “Tidak ada yang perlu dimaafkan, perjuangan para guru dan semangat anak-anak Indonesia di sini sungguh luar biasa.” 

TAMPIL PADA PEMBUKAAN APKRES 2013

APKRES 2013 yang dilaksanakan pada 28-29 agustus 2013 ini merupakan sebuah hal yang memacu saya untuk bertenaga ekstra sehingga dapat bekerja lebih baik dalam mensukseskan kegiatan yang melibatkan ratusan siswa Indonesia di tanah Sabah ini.

Angklung bukanlah merupakan hal yang asing bagi saya, sekitar 9 tahun yang lalu saya mengenal Angklung  ketika menimba ilmu di Universitas Pendidikan Indonesia, Alhamdulillah saya dipertemukan dengan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bernama Kabumi yang telah menjadikan saya mengenal sejumlah kesenian-kesenian asli Indonesia.
Meskipun bukan merupakan hal baru bagi saya, tetapi angklung merupakan hal baru bagi para peserta didik saya. Sebuah tantangan tersendiri untuk mengenalkan angklung pada mereka. Jujur, saya sempat bingung ketika kepala sekolah meminta saya untuk menampilkan kesenian angklung pada pembukaan APKRES 2013, kebingungan pertama adalah mengkondisikan sejumlah pemain angklung untuk berlatih menjelang pembukaan APKRES, kebingungan selanjutnya adalah saya harus mampu membuat mereka suka terhadap lagu yang tidak mereka kenal sebelumnya.
Untuk kendala yang pertama, kendala terletak pada lokasi latihan yang tidak tersedia, karena semua kelas telah diisi oleh kegiatan pembelajaran. Saya juga tidak dapat menggunakan ruang Aula SIKK, karena rekan saya Shelya sedang berlatih vokal grup di ruang tersebut. Alhasil, saya berlatih di selasar yang berada di samping aula, tempatnya cukup sempit dan banyak orang yang berlalu-lalang. “Tidak mengapa, yang penting bisa berlatih” yang ada di dalam pikiran saya pada waktu itu.
Untuk pemilihan materi yang akan disajikan pada pembukaan APKRES 2013, saya memilih untuk memberikan sajian berupa lagu berjudul “Merah Putih” karya Gombloh, dan “Manusia Biasa” karya Yovie Widyanto. Unntuk lagu terakhir saya ubah lirik lagunya sehingga cocok untuk menggambarkan keadaan siswa-siswa Indonesia di tanah Sabah.

TAMPIL PADA PEMBUKAAN APKRES 2012

14 Juli 2012 merupakan sebuah peristiwa istimewa bagi saya, di sebuah tempat yang bernama Gedung Resital Universiti Malaysia Sabah (UMS) saya mendapat kesempatan untuk memimpin sebuah tim angklung, mungkin di Indonesia adalah sebuah hal biasa bagi saya untuk memimpin sebuah tim angklung, tetapi kali ini adalah sebuah pengalaman pertama saya memimpin angklung di negeri orang (Malaysia)

Pada kesempatan ini tim angklung SIKK membawakan dua buah lagu 1) Indonesia Pusaka, dan 2) Sayang Kinabalu. Penampilan angklung pada pembukaan APKRES 2012 kali dapat dikatakan tidak berjalan dengan mulus, terdapat beberapa kesalahan yang cukup fatal. Koreksi dan evaluasi wajib dilakukan untuk penampilan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

TAMPIL PADA ACARA KERJASAMA MEDIA MASSA PEMERINTAH RI – MALAYSIA

Penampilan pertama saya dalam tim angklung SIKK adalah sebagai pemain kendang. Saya mengiringi angklung asuhan Yudhotomo Budi dengan suara perkusi khas Jawa Barat. Penampilan angklung siswa SIKK langsung memberi semangat para hadirin yang hadir.
Pada acara yang berlangsung di KJRI Kota Kinabalu pada 29 Februari 2012 itu, SIKK  menyuguhkan lagu-lagu yang berjudul Injit-injit Semut, Somewhere My Love, dan Sayang Kinabalu. Pemilihan lagu Sayang Kinabalu memberi efek persabahatan yang baik, karena para hadirin dari Malaysia dapat ikut menikmati dan bernyanyi bersama.

MENGGETARKAN ANGKLUNG SIKK DI SABAH


Sungguh beruntung ketika mengetahui bahwa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu memiliki seperangkat alat musik angklung.  Menjadi sebuah hal yang membahagiakan bagi saya karena dapat menyalurkan dan mengembangkan ilmu angklung yang saya dapatkan ketika tergabung bersama Unit Kegiatan Mahasiswa KABUMI Universitas Pendidikan Indonesia.
Dadang Hermawan; Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang mengetahui latar belakang kesenian angklung yang saya miliki memberikan kesempatan pada saya untuk turut serta membantu ekstrakurikuler Angklung yang pada saat itu dibina oleh Yudotomo Budi.
Dari waktu ke waktu saya turut serta dalam latihan ekstrakurikuler Angklung hingga diberikan pertama untuk tampil pada kerjasama medial massa pemerintah Indonesia – Malaysia.
Waktu
Acara
Penyelenggara
29 Feb 2012
Kerjasama Media Massa Pemerintah Indonesia – Malaysia
Radio Republik Indonesia & Radio Televisi Malaysia
14 Juli 2012
Pembukaan APKRES 2012
KJRI Kota Kinabalu & SIKK
28 Agus 2013
Pembukaan APKRES 2013
KJRI Kota Kinabalu & SIKK
10 Okt 2013
Penyambutan Tim Asesor Akreditasi di SIKK
SIKK & BAN-SM
22 Des 2013
Penyambutan Kedatangan Mndikbud
KJRI Kota Kinabalu & SIKK
22 Des 2013
Detik-detik Peresmian Gedung SIKK
KJRI Kota Kinabalu & SIKK

TAMPIL PADA KUNJUNGAN MENPORA; ROY SURYO DALAM SOSIALISASI OLAHRAGA HADANG

Pada 5 Juni 2014 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu mendapatkan sebuah kesempatan langka yaitu dikunjungi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI; Roy Suryo. Kehadiran beliau beserta rombongan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah dalam rangka sosialisasi olahraga khas Indonesia yang bernama Hadang alias Gobaksodor.
Dalam sosialisasi tersebut siswa SIKK berkesempatan untuk menampilkan sebuah persembahan seni yaitu Tari Saman. Meski tidak dipimpin langsung oleh pelatihnya; Rahmadi Diliawan (sedang bertugas mendampingi siswa SIKK untuk lomba FLS2N di Semarang) tapi para siswa mampu tampil mandiri untuk memberikan yang terbaik.
Roy Suryo yang pada hari sebelumnya berkunjung ke Universiti Malaysia Sabah (UMS) menyatakan telah terjadi sebuah hal menarik, tanggal berdiri UMS dengan tanggal ditetapkannya Tari Saman sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO adalah sama yaitu 24 November.

TAMPIL PADA MALAM FAREWELL KONSUL JENDERAL RI KOTA KINABALU; SOEPENO SAHID

Belum genap satu minggu dari penampilan Tari Saman oleh Siswa SIKK di acara pertemuan Rotary Club, kembali tari Saman dipercaya untuk tampil pada acara perpisahan Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu; Soepeno Sahid. Acara berlangsung di Wisma Indonesia pada 27 Februari 2014
Adalah Ibu Dian Nirmalasari selaku Konsul Fungsi Sosial Budaya yang meminta siswa-siswa SIKK untuk tampil pada acara tersebut, Siswa-siswa SIKK pun menjawab kepercayaan tersebut dengan penampilan Saman yang mengagumkan. Pada kesempatan ini para siswa SIKK membuat kreasi baru dengan memadukan tari Saman dengan pertunjukkan drama singkat menggunakan wayang.
Drama dalam seni wayang yang ditampilkan oleh para siswa SIKK ini menceritakan perjalanan Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu selama bertugas di Negeri Sabah. Beliau bahu-membahu bersama Kepala SIKK untuk memfasilitasi pendidikan bagi anak Indonesia di Negeri Sabah hingga akhirnya berdiri Sekolah Indonesia Kota Kinabalu beserta ratusan Community Learning Center Indonesia di tanah Sabah.

TAMPIL DI JAMUAN MAKAN MALAM ROTARY CLUB

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) sebagai sekolah induk memiliki tugas plus sebagai cermin Indonesia di Negeri Sabah. Oleh karena itu, siswa-siswa SIKK harus memiliki kemampuan lebih untuk mengangkat dan mengharumkan nama Indonesia di negara tetangga ini.
Kepercayaan demi kepercayaan selalu dijawab oleh siswa SIKK dengan berbagai macam penampilan yang mengagumkan, termasuk salah satunya persembahan tari Saman. Untuk kesekian kalinya tari Saman diberikan kesempatan untuk tampil di berbagai acara-acara penting yang menjadi media komunikasi antar negara.
Pada 21 Februari 2013, siswa-siswa SIKK dipercaya untuk tampil sebagai pembuka acara pada pertemuan anggota Rotary Club Malaysia dan Singapura. Sebuah kesempatan yang amat berharga dapat mewakili Indonesia pada pertemuan tersebut.

TAMPIL DALAM ACARA PERESMIAN GEDUNG SIKK

Saya bersama rekan-rekan guru lain yang bertugas dalam mempersiapkan berbagai macam kesenian melakukan latihan di sela-sela jam pelajaran dalam rangka mensukseskan acara peresmian gedung SIKK ini.
Berkesempatan untuk terlibat dalam acara peresmian SIKK ini merupakan sebuah hal yang berharga bagi saya dan anak-anak didik Tari Saman. Siswa yang saya latih merupakan siswa SMPT Kota Kinabalu, sebagian besar dari mereka telah melakukan penampilan tari Saman pada beberapa kesempatan sebelumnya; 1) Malam Cita Rasa Indonesia, 2) Malam Kenegaraan 2012, dan 3) Pembukaan APKRES.
Di bawah pengelolaan Ibu Erma Aris Suryani, SMPT Kota Kinabalu menjadikan ekstrakurikuler Saman sebagai tombak untuk memperkenalkan keberadaan SMPT Kota Kinabalu. Hal ini mempermudah saya untuk meminta waktu khusus untuk berlatih tari Saman.

Dalam acara ini tim Tari Saman bersungguh-sungguh untuk menampilkan sebuah sajian tari yang optimal. Kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI; M. Nuh lah yang membuat kami bersemangat untuk memberikan yang terbaik meski perasaan nervous kami rasakan karena belum pernah sebelumnya tampil di depan menteri.

TAMPIL DALAM FESTIVAL MAKANAN HALAL INTERNASIONAL

Siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) diberi kehormatan untuk menjadi tirai pembuka acara pada   kesempatan kali ini, dengan dua buah sajian kesenian islami; 1) Qasidah (asuhan Ade Tarmin), dan 2) Tari Saman (Rahmadi Diliawan). Lagu yang ditampilkan oleh tim Qasidah SIKK pada kesempatan ini adalah sebuah lagu lawas populer bertajuk “Perdamaian”, penampilan Qasidah langsung disambung dengan sebuah persembahan tari khas Aceh yang bernama Tari Saman, sebuah tarian yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia ini dibawakan dengan baik oleh siswa-siswa SIKK dan mendapat sambutan yang hangat dari para hadirin yang hadir di pusat perbelanjaan One Borneo pada saat itu.

TAMPIL SEBAGAI PEMBUKA TIRAI MALAM KENEGARAAN INDONESIA – MALAYSIA 2012

Alhamdulillah, tari Saman masih mendapat kepercayaan untuk membuat sebuah persembahan seni dari KJRI Kota Kinabalu. Tak tanggung-tanggung kami diundang sebagai pembuka acara Malam Kenegaraan yang diselenggarakan KJRI Kota Kinabalu untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus memperat hubungan bilateral antar negara Malaysia dan Indonesia. Sebuah pengalaman luar biasa buat saya pribadi dan siswa-siswa SMPT Kota Kinabalu karena dapat berpentas di depan Konsul Jenderal Republik Indonesia dan Tuan Yang Terutama Negeri Sabah