Kamis, 09 April 2015

Perjalanan Tari Saman di SIKK

Berperan serta dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) Kota Kinabalu merupakan sebuah kesempatan bagi saya untuk mengaplikasi berbagai macam ilmu yang telah saya miliki. Keinginan berbagi juga menjadi sebuah dorongan besar bagi saya untuk selalu bersemangat dalam usaha mengoptimalkan potensi peserta didik.
Diawali oleh sebuah situasi ketika siswa-siswa SMPT Kota Kinabalu sedang berkumpul menyaksikan latihan tari yang sedang diikuti oleh siswa-siswa SMP SIKK. Para siswa SMPT terlihat begitu antusias melilhat latihan yang sedang berlangsung, seolah di dalam hati mereka ingin mencoba dan turut serta dalam latihan tersebut.
Saya lalu mengambil inisiatif untuk mengajak mereka berlatih tari, walaupun seni tari bukan merupakan bidang yang saya tekuni,  tapi saya memiliki pengalaman di sanggar kampus yang bernama KABUMI, sebuah sanggar seni yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia. Meskipun tidak dapat dikatakan berkompeten dalam bidang seni tari, tapi saya memberanikan diri untuk melatihkan Tari Saman pada siswa-siswa SMPT.
Mengenalkan sebuah tarian pada siswa yang tidak mereka kenal merupakan sebuah tantangan tersendiri, terlebih lagi dengan kondisi pskilogi anak yang belum saya pahami pada saat itu. Beberapa dengan terus terang menyatakan keengganannya untuk belajar tari Saman karena merasa tarian ini tidak mengasyikkan. Saya sedikit terkejut dengan pernyataan mereka, karena hal ini belum pernah saya alami sebelumnya ketika saya mengajar di Indonesia.

Siswa  : “Pak, malas pak latihan tari ini”
Saya    : “kenapa?” (terkejut)
Siswa  : “tarinya tidak asyik, hanya duduk saja”
Saya    : “belum asyik karena Anda belum mengetahui bentuk tarian ini secara utuh”
Siswa  : “Malas Pak”

Jawaban ungkapan ketidaksukaan dari siswa SMPT pada gurunya merupakan sebuah hal yang sering terjadi. Jujur saya sedikit sakit hati pada para siswa, karena niat baik saya untuk mengisi “jam kosong” mereka dengan kegiatan positif tidak disambut dengan baik.
Pada pertemuan selanjutnya saya membuka latihan dengan sebuah ceramah tentang rezeki. Saya ungkapkan pada mereka bahwa rezeki bukan hanya uang seperti yang kita sangkakan selama ini, mendapatkan ilmu juga termasuk rezeki yang harus rajin kalian jemput. Kalau dalam menjemut rezeki berupa uang Anda saja harus bisa mengalahkan rasa lelah, begitu juga dalam menjemput rezeki berupa ilmu, Anda harus bisa mengalahkan rasa penat.
Setelah bercerita seperti di atas, beberapa siswa mulai berubah dan mau mengikuti latihan dengan semangat baru, tetapi beberapa yang lainnya masih bersikap seperti biasa.
Meskipun mendapat sambutan kurang begitu baik pada awal mengajarkan Tari Saman pada para siswa Indonesia di Sabah, tetapi setelah mereka mengetahui bentuk tari secara keseluruhan, mereka menjadi bersemangat untuk menari Saman. Terlebih ketika diberi kepercayaan oleh Kepala SIKK untuk dapat melakukan pertunjukkan di sejumlah acara bergengsi, para siswa menjadi begitu antusias karena dapat tampil di depan khalayak ramai. Dengan terus memperbaiki kualitas tarian Tari Saman SIKK dapat tampil di depan Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Ketua Menteri Negeri Sabah, Tuanku Yang Terutama Negeri Sabah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI.

Berikut daftar penampilan tari Saman SIKK
Waktu
Acara
Penyelenggara
12 Mei 2012
Malam Cita Rasa Indonesia
KJRI Kota Kinabalu
14 Juli 2012
Pembukaan APKRES 2012
SIKK dan KJRI Kota Kinabalu
7 Sep 2012
Malam Kenegaraan 2012
KJRI Kota Kinabalu
16 Nov 2012
Festival Makanan Halal International
Pemerintah Kota Kinabalu
22 Des 2013
Peresmian Gedung SIKK, dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; M. Nuh
KJRI Kota Kinabalu dan SIKK
21 Feb 2014
Jamuan Makan Malam Rotary Club
Rotary Club Kota Kinabalu
27 Feb 2014
Farewell Diner Konjen RI; Soepeno Sahid
KJRI Kota Kinabalu
5 Juni 2014
Penyambutan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam rangka sosialisasi olahraga Hadang
Kemenpora

0 komentar:

Posting Komentar