Rabu, 08 April 2015

Bertugas di CLC Cerdas


Saya Bersama Pengelola dan Guru CLC Cerdas

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi setiap individu, khususnya bagi anak-anak seperti yang telah dinyatakan dalam Konvensi Hak-hak Anak (Convention on the Right of Child 1989).
Tersedianya banyak peluang bekerja di Malaysia, khususnya di Negara bagian Sabah berdampak langsung dengan meningkatnya migrasi Warga Negara Indonesia (WNI) ke Sabah. Kedatangan mereka tidaklah sendiri, para WNI yang sebagian besar bekerja sebagai buruh datang ke Sabah dengan membawa istri dan anak-anak mereka, bahkan ada yang menetap, berkeluarga, dan memiliki keturunan di sini. Imbasnya banyak terdapat anak-anak Indonesia yang keberadaannya Ilegal di Sabah. Menurut data terakhir dari Daily Express Sabah, (29 June 2010), terdapat sekitar 45000 anak Indonesia di Negara bagian Malaysia yang paling timur ini.
Keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memberikan keuntungan secara ekonomis bagi pemerintahan Sabah dan juga bagi para TKI itu sendiri. Dibalik berita yang menggembirakan tersebut, anak-anak para TKI kesulitan mendapatkan akses pendidikan. Kejadian ini berlangsung sudah sejak tahun 1996, sejak ditetapkannya undang-undang baru oleh pemerintah Malaysia. Anak-anak TKI usia sekolah mengalami hambatan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah kerajaan Malaysia (formal). Alhamdulillah, terdapat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli dengan pendidikan anak-anak para pekerja asing yang berada di tanah Malaysia. Meskipun begitu keberadaan LSM ini dirasa belum cukup optimal untuk menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. Bukan karena peran LSM terkait yang kurang baik, melainkan karena jumlah anak-anak pekerja asing di Malaysia sangatlah banyak.
 Atas pertimbangan tersebut di atas, Bapak Yohannis Solo seorang putra Flores yang peduli akan nasib pendidikan anak-anak Indonesia berinisiatif membantu Republik Indonesia untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak para pekerja Indonesia yang bertempat tinggal di Kota Kinabalu khususnya daerah sekitar sembulan dan penampang. Lahir lah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Cerdas pada tanggal 20 Mei 2012 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Tujuan utama PKBM Cerdas adalah untuk membantu anak-anak usia Sekolah Dasar yang tidak tertampung di SIKK dan sekolah kerajaan Malaysia.
Jarak antara CLC Cerdas dan UA adalah sekitar 18 km. Tarif perjalanan dari University Apartment (UA) menuju CLC Cerdas adalah seharga RM 1 dengan menggunakan bis umum, dan RM 2 jika dengan menggunakan bas mini (angkot). Perjalanan pulang pergi dari dan menuju CLC Cerdas menghabiskan ongkos sekitar RM 2 – RM 4.

0 komentar:

Posting Komentar