Saya Bersama Pengelola dan Guru CLC
Cerdas
Pendidikan merupakan salah satu hak asasi setiap individu,
khususnya bagi anak-anak seperti yang telah dinyatakan dalam Konvensi Hak-hak
Anak (Convention on the Right of Child 1989).
Tersedianya banyak peluang bekerja di Malaysia, khususnya di
Negara bagian Sabah berdampak langsung dengan meningkatnya migrasi Warga Negara
Indonesia (WNI) ke Sabah. Kedatangan mereka tidaklah sendiri, para WNI yang
sebagian besar bekerja sebagai buruh datang ke Sabah dengan membawa istri dan
anak-anak mereka, bahkan ada yang menetap, berkeluarga, dan memiliki keturunan
di sini. Imbasnya banyak terdapat anak-anak Indonesia yang keberadaannya Ilegal
di Sabah. Menurut data terakhir dari Daily
Express Sabah, (29 June 2010),
terdapat sekitar 45000 anak Indonesia di Negara bagian Malaysia yang paling
timur ini.
Keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memberikan
keuntungan secara ekonomis bagi pemerintahan Sabah dan juga bagi para TKI itu
sendiri. Dibalik berita yang menggembirakan tersebut, anak-anak para TKI
kesulitan mendapatkan akses pendidikan. Kejadian ini berlangsung sudah sejak
tahun 1996, sejak ditetapkannya undang-undang baru oleh pemerintah Malaysia.
Anak-anak TKI usia sekolah mengalami hambatan untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah-sekolah kerajaan Malaysia (formal). Alhamdulillah,
terdapat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli dengan pendidikan
anak-anak para pekerja asing yang berada di tanah Malaysia. Meskipun begitu
keberadaan LSM ini dirasa belum cukup optimal untuk menyediakan fasilitas
pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. Bukan karena peran LSM terkait
yang kurang baik, melainkan karena jumlah anak-anak pekerja asing di Malaysia sangatlah
banyak.
Atas pertimbangan
tersebut di atas, Bapak Yohannis Solo seorang putra Flores yang peduli akan
nasib pendidikan anak-anak Indonesia berinisiatif membantu Republik Indonesia
untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak para pekerja Indonesia yang
bertempat tinggal di Kota Kinabalu khususnya daerah sekitar sembulan dan
penampang. Lahir lah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Cerdas pada tanggal
20 Mei 2012 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Tujuan utama PKBM
Cerdas adalah untuk membantu anak-anak usia Sekolah Dasar yang tidak tertampung
di SIKK dan sekolah kerajaan Malaysia.
Jarak antara CLC Cerdas dan
UA adalah sekitar 18 km. Tarif perjalanan dari University Apartment (UA) menuju
CLC Cerdas adalah seharga RM 1 dengan menggunakan bis umum, dan RM 2 jika
dengan menggunakan bas mini (angkot). Perjalanan pulang pergi dari dan menuju
CLC Cerdas menghabiskan ongkos sekitar RM 2 – RM 4.
0 komentar:
Posting Komentar