Lomba pidato merupakan salah satu lomba yang memiliki kesulitan
tersendiri pada setiap penyelenggaraan APKRES, termasuk pada penyelenggaraan
APKRES 2013 kali ini. Kesulitan adalah karena hampir semua peserta adalah
anak-anak Indonesia yang tidak tinggal di negerinya sendiri, melainkan tinggal
di negeri rantau. Oleh karena itu kendala bahasa merupakan salah satu kendala
yang harus ditaklukkan demi peraihan hasil terbaik.
Hampir seluruh kontingen lommba pidato APKRES 2013 adalah
anak-anak Indonesia yang belum pernah menginjakkan kaki di tanah air Indonesia.
Jika mendengar mereka berbahasa maka akan jelas terasa bahwa dialek mereka
kental dengan bahasa Melayu daerah Sabah.
Oleh karena itu saya beserta rekan juri lain; Haris Suarna dan
Fachrizal Yoga Pamungkas menitikberatkan penilaian pada pemilihan kata dan
kefasihan pengucapan, selain juga melakukan penilaian pada intonasi dan
ekspresi.
Sebagai seksi lomba pidato pada lomba APKRES 2013 kali ini saya
mencantumkan satu tema baru yaitu “Jujur dan Sikap Ksatria”, alasan saya
mencantumkan tema ini adalah karena semakin banyak orang yang mengambil segala
macam cara untuk mencapai tujuan mereka, mereka semakin tidak peduli apakah
cara tersebut adalah cara yang baik atau sebaliknya. Dengan mencantumkan tema
ini saya berharap siswa-siswa Indonesia di Sabah ini dapat mengingat kembali
tentang arti kejujuran.
Tidak ada kendala berarti dalam penyelenggaraan lomba pidato
APKRES 2013 kali ini, hanya saja berlangsung sedikit lebih lama dikarenakan
kami menunggu beberapa kontingen yang masih bertanding di cabang lain seperti
Peraturan Baris-Berbaris dan Takraw.
0 komentar:
Posting Komentar