Sekitar pukul 08.30 Mendikbud tiba di lokasi beserta Duta Besar
(Dubes) Republik Indonesia untuk Malaysia; Herman Prayitno, dan Konsul Jenderal
(Konjen) Republik Indonesia di Kota Kinabalu; Soepeno Sahid. Kedatangan beliau
juga ditemani oleh sejumlah direktur dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI dan para Homestaff serta localstaff dari KJRI Kota Kinabalu,
turut hadir pula Pengarah (direktur-ind) Jabatan Pendidikan Negeri Sabah; Bapak
Achmad Sobari.
Para rombongan kehormatan disambut dengan alunan musik angklung, para
siswa SIKK yang berdiri di samping kiri dan kanan jalan laiknya pager bagus
dan pager ayu juga memegang alat musik angklung dan memainkan lagu
berjudul “Merah Putih” secara instrumental. Dua siswi cantik SIKK mengalungkan
bunga pada Mendikbud dan memberikan karangan bunga pada Ibu Mohammad Nuh.
Mempersiapkan pemain angklung sebagai “pager bagus” dan “pager ayu”
merupakan sebuah hal yang tidak disengaja. Pada awalnya tim panitia SIKK
kebingungan memikirkan persembahan yang akan ditampilkan untuk menyambut Bapak
Menteri Pendidikan danKebudayaan dari mobil menuju tempat penerima tamu. Dalam
acara-acara seremonial biasanya disediakan pager ayu dan pager bagus, tapi
untuk acara yang prestisius kali ini panitia menginginkan sesuatu yang berbeda.
Pada awalnya, tim panitia
menginginkan ada tarian untuk menyambut tamu ketika Bapak Mohammad Nuh turun
dari mobil, tetapi karena kekurangsiapan penari, maka tercetuslah ide dari
salah seorang guru SIKK ang bernama Gustin, bahwa tim angklung dapat menjadi
pengganti pager ayu dan pager bagus, “Malah lebih meriah” begitu ungkapnya.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dari rekan panitia yang lain, maka
diputuskan lah tim angklung sebagai pager ayu dan pager bagus yang hidup. Daya
katakana hidup, karena pager bagus dan ayu kali ini bukan hanya tersenyum
melainkan memainkan sebuah musik sambutan untuk para undangan yang terhormat.
Alhamdulillah, pager bagus dan pager ayu dengn konsep angklung ini mendapatkan acungan jempol dari
Bapak Mohammad Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
0 komentar:
Posting Komentar